Sabtu, 7 Julai 2012

KEKEJAMAN PEMERINTAH-PEMERINTAH JAWA: SATU FENOMENA TRADISI.




Assalammualaikum dan salam sejahtera saya ucapkan untuk semua pembaca. Berdasarkan tajuk artikel diatas saya akan  memaparkan sebuah penulisan mengenai pemerintah Jawa sejak zaman kerajaan Islam Mataram dan kekejaman salah seorang daripada mereka yang berkesinambungan hingga ke zaman moden. Mungkin ada dikalangan masyarakat Jawa di negara ini dan seberang terutamanya akan merasa tersinggung dengan artikel ini namun apa yang saya tulis sebenarnya  bukan  bertujuan untuk menjatuhkan air muka mana-mana suku tetapi adalah kebenaran. Malahan artikel ini adalah saduran daripada beberapa artikel yang ditulis oleh para sejarawan dan intelek Jawa sendiri. Kita dapat lihat bahawa apa yang berlaku di Indonesia sekarang dengan pelbagai kekacauan etnik dan gejala salah guna kuasa yang melampau bukanlah perkara baru tetapi merupakan suatu tradisi atau sumpahan kepada mereka. Apakah yang tidak beres?



Tulisan ini merupakan sebuah analisis terhadap paradigma suatu pemerintahan pada masa Raja Raja Mataram yang berkuasa dari tahun 1646 hingga tahun 1742. Fokus diberikan pada Amangkurat 1. Dengan pertimbangan Raja Amangkurat ini tidaklah terlalu jauh masanya dari zaman sekarang dan beberapa sisa catatan tidak terlalu susah mendapatkannya, walaupun demikian kita sebagai generasi baru perlu dengan tekun untuk menggali dan menemukan hikmah-hikmah yang ada dari cerita ini.



Alasan mengapa Amangkurat yang kita gunakan sebagai pembandingan, mengapa…… ? Bukankah Sultan Agung atau Hayam Wuruk lebih memiliki prestasi membanggakan didalam sejarah Indonesia, hal ini bermaksud agar dapat dijadikan pelajaran bagi generasi bangsa Indonesia dan Nusantara umumnya g, untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh mereka. Raja Amangkuratlah sebagai titik tolak dari kerajaan Mataram yang merupakan peradaban orang Jawa



Dalam tulisan ini saya terus memperbincangkan tentang pemerintah-pemerintah di zaman mataram islam dan skip dari menyentuh mengenai kerajaan Demak .Mungkin ada antara anda yang tahu sejarah Demak, adalah tidak cukup untuk  ditulis dalam satu artikel sahaja. Tentu panjang berjela-jela jadinya nanti sebab walaupun Demak sebuah kerajaan islam yang diasaskan para wali namun anak cucu mereka tidak mewarisi sifat kewalian leluhur mereka malah bergaduh sesama sendiri dan berbunuhan adik beradik hingga menyebabkan kerajaan demak runtuh ( nama je keturunan wali tapi perangai macam samseng).



Setelah jatuhnya kerajaan Demak dan beberapa lagi kerajaan Islam silih berganti, akhirnya muncul sebuah kerajaan islam terkuat di Pulau Jawa yang berjaya menyatukan beberapa buah kerajaan-kerajan kecil di seluruh jawa yakni kerajaan Mataram. Kerajaan ini mencapai kemuncak kejayaan ditangan seorang pemerintah yang bijak dan alim yakni Sultan Agung Hanyakrakusuma. Dibawah pemerintahanya ulama dijadikan penasihat di istana dan agama Islam lebih pesat diperkembangkan di seluruh Jawa hingga ke Madura. Putra dan pengganti Sultan Agung adalah Susuhunan Amangkurat I (1646-1677 M).  Pokok pemerintahannya adalah untuk mengkonsolidasikan kerajaan Mataram, mensentralisasikan administrasi dan keuwangan, serta menumpas semua perlawanan. Dia ingin merubah kerajaan yang telah diasaskan Sultan Agung dengan kekuatan militeri  untuk memaksa suatu mufakat menjadi suatu kerajaan yang bersatu, yang sumber-sumber pendapatannya dimonopoli untuk kepentingan raja sahaja. Apabila berhasil maka dia akan merombak politik Jawa.



 tetapi usaha-usahanya itu sudah ditakdirkan mengalami kegagalan, faktor geografi, komunikasi, dan populasi yang menentukan bahwa kekuasaan administratif di Jawa tidak dapat didesentralisasikan dengan hanya perintah raja. Sebagai akibat dari rancangannya itu, Amangkurat I telah memencilkan orang-orang yang kuat dan daerah-daerah yang penting, yang akhirnya menyebabkan berkobarnya suatu pemberontakan yang terbesar. hal ini mengakibatkan tumbangnya wangsa tersebut dan masuknya campurtangan VOC.



Amangkurat I memperlihatkan perangainya yang jahat dan kejam semenjak awal masa pemerintahannya lagi. Pada tahun 1637, ketika masih berstatus sebagai putra mahkota, dia telah terlibat dalam suatu skandal yang melibatkan isteri seorang bangsawan istana, Tumenggung Wiraguna. Pada tahun 1647 raja baru tersebut mengutus Wiraguna ke Ujung Timur, seolah-olah untuk mengusir pasukan-pasukan Bali, dan di tempat yang jauh dari keluarga dan para pengikutnya itu dia dibunuh. Sesudah itu, keluarga Wiraguna di Mataram dan orang-orang lain yang terlibat dalam skandal tahun 1637 tersebut juga dibunuh. Saudara lelaki raja, Pangeran Alit, memihak Wiraguna pada tahun 1637, dan ketika mengetahui sahabat-sahabatnya sedang dibunuh, dia mencari sokongan di kalangan para ulama. mereka menyerang istana tetapi dapat dipukul mundur, dan Pangeran Alit gugur dalam pertempuran tersebut. Kini Amangkurat I berganti melawan para ulama pula kerana berdendam dengan mereka. Sebuah senarai para pemimpin agama yang terkemuka disusun dan mereka semuanya dikumpulkan di halaman istana. Kemudian, menurut duta VOC, Rijklof van Goens, antara 5.000 dan 6.000 orang lelaki, wanita, dan kanak dibantai dan di bunuh dengan kejam oleh tentera mataram.



Pada tahun 1647 Amangkurat I pindah ke istananya yang baru di Plered, tepat di sebelah timur laut Karta. Istana baru ini lebih banyak dibangun dari batu merah daripada dari kayu seperti istana yang lama, mungkin semacam contoh kekukohan yang ingin dipamer Amangkurat I di seluruh pelosok kerajaannya. Pekerjaan di Plered tersebut berjalan setidak-tidaknya sampai tahun 1666. Waktu kompleks istana baru itu bertambah besar, susuhunan baru itu semakin kejam. Sahabat-sahabat lama ayahnya menghilang satu demi satu, beberapa di antaranya mungkin karana usia lanjut, tetapi kebanyakan mereka dibunuh atas perintah raja. Pada tahun 1648 van Goens menyebutkan tentang ‘cara pemerintahan mereka yang aneh … orang-orang tua dibunuh dalam rangka memberi tempat kepada yang masih muda! (Gezantschapsreizen, 67). Di antara orang-orang paling terkemuka yang menjadi korban raja ini adalah ayah mertuanya sendiri Pangeran Pekik dari Surabaya, yang dibunuh bersama-sama dengan sebagian besar anggota keluarganya pada tahun 1659. Bapa saudaranya pun, yang merupakan satu-satunya saudara laki-laki Sultan Agung yang masih hidup, Pangeran Purbaya, terancam tetapi berhasil selamat dek kerana adanya campur tangan ibunya.



Kegiatan Amangkurat I menghalang kesepakatan orang-orang terkemuka yang sangat penting bagi kedudukan raja Jawa. Dia membunuh orang-orang yang dicurigai menentangnya, baik di istana mahupun di seluruh pelosok kerajaannya, dan tentu saja menimbulkan kegelisahan dan ketakutan di antara orang-orang yang masih hidup. Tampak jelas perpecahan di daerah-daerah di luar perbatasan kerajaan. Hal ini mendorong sekutu-sekutu dan kerajaan bawahannya untuk meninggalkannya. Pada tahun 1650 dia memerintahkan tentera Cirebon menyerang Banten, dan pada akhir 1657 tentera Mataram sendiri bergerak menyerang Banten. Kedua serangan tersebut mengalami kegagalan, sehingga tidak hanya memperkuat perasaan benci Banten terhadap Mataram namun kemungkinan besar juga menyebabkan Cirebon meragukan manfaat dari kepatuhan mereka kepada Amangkurat I.



Satu-satu upayanya untuk menguasai Ujung Timur pulau jawa pada tahun 1647 mengalami kegagalan, sehingga  wilayah ini tetap bebas dari pengaruh Mataram. Pihak Bali menyerang pesisir timur, dan Mataram tidak dapat berbuat apa-apa. Di luar Jawa hanya Palembanglah yang masih tetap menyatakan setia dengan harapan yang sangat tipis bahwa Mataram akan bersedia membantunya melawan musuh mereka bersama, Banten, dan kemudian dalam perang melawan VOC (1658-1659).



Jambi dengan tegas menolak kekuasaan Mataram sesudah tahun 1663 dan memilih bekerja sama dengan VOC. Kalimantan juga sama sekali bebas dari pengaruh Mataram sesudah sekitar tahun 1659. Selama peperangan-peperangannya dengan VOC, Sultan Hasanuddin dari Gowa mengirim utusan-utusan ke Mataram pada tahun 1657 dan 1658. Akan tetapi, Amangkurat I meminta supaya Hasanuddin datang sendiri ke istananya sebagai tanda takluk, yang jelas tidak akan dilakukan oleh Hasanuddin. Sebagai akibatnya maka sudah jelas bahwa hubungan Gowa-Mataram menjadi dingin.



Alasan-alasan yang telah menyebabkan terjadinya perpecahan di daerah pinggiran kerajaan ini pada dasarnya bersifat ketenteraan. Amangkurat I tidak sanggup menyelenggarakan ekspedisi-ekspedisi seperti yang telah dijalankan oleh Sultan Agung. Hal ini adalah akibat langsung dari pemerintahannya yang zalim. Dia tidak berani meninggalkan istananya yang dikawal ketat dan menempatkan dirinya di tengah-tengah para komandan yang tidak dapat dijauhkan bagi keselamatan jiwanya. Demikian pula halnya, dia tidak berani menyerahkan kepercayaan kepada orang lain untuk memimpin pasukan utamanya. Dengan demikian, kezalimannya telah menyebabkan hancurnya mufakat pembesar-pembesar terkemuka dan mereka telah memencilkan kerajaan ini dan tidak memungkinkannya membentuk suatu pasukan yang besar. Oleh kerana itulah, maka para sekutu dan taklukannya di daerah-daerah yang terpencil mendapat kesempatan yang baik untuk melepaskan kesetiaan mereka.



Hubungan raja dengan VOC pada mulanya baik. Pada tahun 1646 dia menandatangani suatu perjanjian persahabatan yang mengatur pertukaran tawanan, dan VOC mengembalikan wang yang telah dirampasnya dari seorang utusan Sultan Agung yang sedang dalam perjalanan ke Mekah pada tahun 1642. Amangkurat I nampaknya menganggap perjanjian ini sebagai bukti tunduknya Batavia kepada kekuasaannya, dan VOC tidak merasa perlu menyatakan penafsiran lain. Beberapa kali perutusan VOC mengunjungi istana antara tahun 1646 dan 1654, dan pos perdagangan VOC di Jepara dibuka kembali pada tahun 1651. Hubungan dagang VOC dengan daerah pesisir berkembang lagi.



Bermulanya semula perdagangan Jawa-VOC di daerah pesisir telah mengakibatkan timbulnya suatu krisis internal baru di Jawa. Barang-barang yang diperlukan VOC -terutama beras dan kayu- adalah hasil-hasil daerah pesisir. Barangkali para pengusaha, pedagang, dan pembesar di daerah pesisir utaralah yang memperoleh sebagian besar keuntungan dengan berlangsungnya  semula perdagangan ini, sedangkan yang diperoleh raja kurang daripada yang diinginkannya. Oleh kerana itulah, maka Amangkurat I mulai melakukan pengawasan yang semakin ketat terhadap daerah pesisir sehingga membangkitkan kembali perasaan benci yang mendalam antara daerah pesisir dan daerah pedalaman.



Pada tahun 1651 Amangkurat I memerintahkan diadakan suatu peraturan untuk mempermudah penarikan cukai. Dia juga mengeluarkan keputusan bahwa tidak seorang pun rakyatnya dapat mengadakan perjalanan ke luar Jawa, sehingga secara langsung menjatuhkanl kepentingan para saudagar dari daerah pesisir. Susuhunan juga mengangkat dua orang gabernur daerah pesisir, yang satu untuk mengawasi bahagian barat dan yang lain untuk bahagian timur. Pada tahun 1652 dia melarang sama sekali eksport beras dan kayu. Dia memberitahu pihak Belanda bahawa tindakan ini bukan suatu langkah yang ditujukan terhadap mereka tetapi terhadap Banten, dan bahawa mereka dapat memperolehi beras dengan cara mengutus seorang duta kepadanya untuk merundingkan jumlah dan harganya. Dengan kata lain, dia berusaha menjamin keuntungan dari perdagangan VOC supaya terus  tersalur ke dalam perbendaharaan raja. Pihak Belanda mengeluh mengenai tindakan  tersebut, tetapi Amangkurat I tetap dengan pendiriannya. Sementara itu, rakyatnya di daerah pesisir menderita kerana adanya tuntutan raja yang berupa wang tunai dari mereka dan gangguan raja terhadap perdagangan mereka.



Pada tahun 1655 Amangkurat I memerintahkan agar pelabuhan-pelabuhan ditutup sama sekali., bahkan para nelayan pun tidak dibenarkan berlayar. Para pembesar dikirim untuk mengambil alih kapal-kapal yang besar dan memusnahkan semua kapal yang kecil. tindakan-tindakan tersebut dimaksudkan untuk mempermudahkan pengumpulan cukai, tetapi di sebalik  semua itu terlihat jelas adanya keinginan raja untuk menghancurkan daerah pesisir apabila dia tidak dapat menguasainya. Pada tahun 1657 pelabuhan-pelabuhan tersebut tiba-tiba dibuka kembali, tetapi pada tahun 1660 dinyatakan tertutup lagi bagi semua pedagang, dan kali ini pos perdagangan VOC di Jepara juga ditutup.



 Penutupan pelabuhan yang kedua ini konon merupakan pembalasan atas tindakan VOC menghancurkan Palembang pada tahun 1659. VOC merasa tertarik kepada Palembang yang merupakan sumber lada untuk beberapa waktu lamanya, dan pada tahun 1642 VOC telah berhasil mencapai suatu perjanjian yang memberinya hak monopoli. Akan tetapi pertentangan-pertentangan terus berlanjutan, dan pada tahun 1657 kapal-kapal VOC yang berada di sana diserang. Sebagai akibatnya, VOC menyerang dan membakar Palembang pada tahun 1659, maka berdirilah kembali pos VOC di sana. Amangkurat I berasa  tergugat kerana dihancurkannya satu-satunya sekutunya yang tersisa di luar Jawa . Akan tetapi, nampak jelas bahwa alasan untuk ditutupnya pelabuhan-pelabuhan tersebut lebih luas daripada itu kerana semua saudagar, bukan hanya VOC saja, dilarang berdagang di pelabuhan-pelabuhan. Akan tetapi, pelabuhan-pelabuhan tersebut dibuka kembali pada tahun 1661.



Usaha-usaha Amangkurat I untuk menguasai daerah pesisir dan keinginannya untuk memonopoli perdagangan dengan VOC tentu saja memiliki kaitan yang sangat erat. Dia nampaknya memiliki empat sasaran utama : (1) menjamin supaya cukai dari perdagangan daerah pesisir terus tersalur ke istana; (2) menegakkan kembali hubungan ‘vazal’ VOC yang menurut keyakinannya telah ditetapkan di dalam perjanjian tahun 1646; (3) menerima hadiah-hadiah VOC yang dapat meningkatkan kemegahan dan keagungan istananya, misalnya kuda Parsi, dsb, dan (4) menerima wang VOC untuk meringankan kekurangan dana yang teruk di kerajaannya. Tujuan-tujuan ini dapat tercapai dengan jalan meruntuhkan ekonomi daerah pesisir dan memaksa agar VOC mmbuat semua pembeliannya secara langsung dengan istana. Amangkurat I terus mendesak agar VOC mengirimkan duta-duta kepadanya dengan ancaman kalau tidak pelabuhan-pelabuhan akan ditutup kembali. Perutusan-perutusan VOC dikirim ke Plered pada tahun 1667, 1668, dan 1669, tetapi hanya sedikit kemajuan dicapai ke arah penyusunan kegiatan dagang yang stabil dan bersahabat, dan perutusan yang terakhir malah tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanannya ke Plered. Seperti yang akan dibahas di bawah ini, pada masa itu istana mataram sudah mendekati saat kehancurannya.



Sementara itu, VOC mendapat keuntungan di Indonesia Timur. Seperti halnya tindakan menghancurkan Palembang pada tahun 1659 telah menggugat Amangkurat I, maka begitu juga dengan tertakluknya Gowa. Dia sekarang mula menyadari bahwa VOC bukan hanya merupakan sumber keuangan tetapi juga sumber malapetaka. Itulah yang semakin membulatkan tekadnya untuk menguasai daerah pesisir. Kedua orang gabernor daerah pesisir yang diangkat pada tahun 1651 telah digantikan oleh empat orang gabernor pada tahun 1657. Pada tahun 1669 kuasa tersebut dikurangkan dan wakil-wakil dari istana yang disebut umbul dikirim untuk mengawasi administrasinya. Kehidupan ekonomi dan administrasi daerah pesisir selanjutnya menjadi kacau bilau, dan mulai musnah.



Sulit untuk diketahui berapa kuat penentangan terhadap Amangkurat I sebelum akhir tahun 1660-an. tetapi hanya beberapa orang yang mempunyai pengaruh cukup besar untuk memimpin suatu kudeta atau pemberontakan yang dapat menyelamatkan diri dari pembunuhan yang tidak ada henti-hentinya itu. Akan tetapi, pada tahun 1660-an muncul seseorang yang kekuatan pasukannya cukup memadai untuk menjamin dirinya mempunyai harapan untuk selamat dan berjaya. Orang itu adalah putra raja sendiri, putra mahkota, yang kelak akan bergelar Susuhunan Amangkurat II (1677-1703).



Putra mahkota adalah putra Amangkurat I dengan seorang putri Surabaya, putri Pangeran Pekik. Dia sebenarnya dibesarkan oleh keluarga ibunya, sehingga tidaklah mengherankan kalau dia mempunyai beban mental yang berat sebagai akibat pembunuhan yang dilakukan ayahnya terhadap keluarga ibunya dan Pangeran Pekik pada tahun 1659. kehidupannya sewaktu remaja hanya sedikit yang diketahui, kecuali bahwa dia mempunyai kelemahan terhadap wanita-wanita cantik yang menimbulkan konflik dengan ayahnya yang mempunyai selera yang sama.



Pada tahun 1660 pihak Belanda mendengar desas-desus bahwa Amangkurat I mahu membunuh putranya sendiri, dan pada tahun 1661 dia telah melakukannya. namun terbukti bahwa hal itu tidak benar, tetapi pada tahun 1663 terdengar desas-desus lain mengenai usaha raja yang gagal untuk meracun putranya. Ada kemungkinan para penyokong  putra mahkota gagal dalam usaha percubaan kudeta pada tahun 1661, yang mengakibatkan terbunuhnya ramai penyokongnya. putra mahkota sendiri telah berhasil menyelamatkan diri dari tindakan balas dendam ayahnya, mungkin sebab pengawal pribadinya yang sangat kuat.



Pada tahun 1668-1670 terjadi lagi konflik antara putra mahkota dengan ayahnya mengenai seorang wanita. Perpecahan antara ayah dan anak sekarang telah menjadi masak ranum. Mulai tahun 1660 putra mahkota sudah berusaha menjalin hubungan sendiri dengan VOC. Antara tahun 1667 dan 1675 dia mengirim sembilan perutusan ke Batavia untuk meminta apa saja, dari ayam Belanda sampai kuda Parsi dan gadis-gadis Makasar. Mungkin tujuannya yang sebenarnya adalah untuk mengusha-usha apakah dia dapat mengharapkan sokongan VOC atau tidak. Enam orang pangeran lain di istana masing-masing juga mempunyai pengawal bersenjata dan tempat tinggal yang dijaga, di antaranya adalah Pangeran Puger yang kelak akan menjadi Susuhunan Pakubuwana I (1704-1719). Kini Plered telah menjadi satu kumpulan kem-kem bersenjata.



 Para pangeran terpecah-belah oleh perasaan iri dan dengki mereka dalam suatu lingkungan politik di mana pembunuhan merupakan harga yang harus dibayar dengan mudah sekali, darah ditumpahkan diantara sesama saudara bagai mencurah air ke tanah. Akibat dari pemerintahan yang kucar kacir tersebut maka terjadilah sebuah pemberontakan yang besar-besaran dinamakan pemberontakan Tarunajaya sempena nama pemimpin pemberontak tersebut. Akhirnya Amangkurat mati dalam pelarian rdari rakyatnya sendiri akibat dari kekejaman yang dilakukannya.



Meneliti apa yang telah saya bincangkan, kita mungkin boleh membayangkan rasa ketakutan orang- orang Jawa dimasa Pemerinahan Sunan Amangkurat I pada abad 17. Hampir semua catatan sejarah menceritakan kekejaman baginda sultan baik sumber dari Eropah mahupun dari Jawa sendiri yang ditulis dalam Babad Tanah Jawi. Dimulai pada masa usia 5 sampai 15 tahun dan masa remaja yang hidup dikelilingi para tawanan belanda yang mahu tidak mahu mereka itu harus mengabdi pada Pangeran muda ini atau lebih tepatnya menjadi hambanya Pangeran yang tentu memberi pengaruh buruk bagi diri baginda.



Tidak ada catatan sumbangan besar dalam pemerintahannya seperti yang dilakukan ayahnya dulu, Sultan Agung kecuali pembunuhan- pembunuhan,dan kecurigaan yang berlebihan pada keluarga dan orang kepercayaannya sehingga pada akhirnya Raja ini kehilangan orang -orang pandai yang dapat mempertahankan kedudukannya dan wilayah Pemerintahan Kerajaan Mataram atas tipu muslihat orang Eropah untuk menguasai jalur vital perdagangan.



Selain itu ada banyak lagi kekejaman yang dilakukan, antaranya ialah peristiwa pembunuhan Kyai Dalem. Kyai Wayah di Pajang adalah seorang dalang Wayang Gedhog yang mempunyai anak perempuan yang amat cantik tapi sudah bersuami , Suami anak Ki Wayah benama Kyahi Dalem. Sunan Amangkurat-I bergrohi ( kata org Kelate) terhadap  wanita tersebut? Secara tiba-tiba Kyai Dalem meninggal terbunuh dengan keris, dan tidak diketahui siapa pembunuhnya? Sekali lagi Amangkurat-I bekerja secara rahasia. Anak perempuan dan isteri kyi Dalem kemudian dibawa ke kraton dan dinikahi Sunan Amangkurat-I, walaupun telah hamil dua bulan. Wanita cantik ini kemudian terkenal sebagai Ratu Mas Malang yang kemudian meninggal dicurigai telah diracun juga oleh Telik Sandhi atau askar mata-mata khas ( macam special branch la) Amangkurat-I.




Namun Sunan Amangkurat-I setelah kematian Ratu Malang menjadi tertekan jiwanya seperti orang tidak waras. Bersama Ratu Malang telah dihukum mati sekitar 43 orang wanita dayang, pelayan, emban dari istana ratu, sebagai hukuman kononnya kerana lalai menjaga dan melayani Ratu Malang. Sebagaimana catatan. tambahan lagi Peristiwa gudang senjata Mataram meledak meninmbulkan malapetaka dan kematian yang lebih banyak. Yang dituduh bertanggung jawab atas meledaknya gudang peluru tersebut adalah Raden Wira Menggala atau Riya menggala dan Raden Tanureksa. Bersama kerabat mereka sejumlah 27 orang dihukum mati dengan ditusuk keris Telik Sandhi amangkurat-I. Lebih menyedihkan lagi, Raden Wira Menggala yang diperintah membunuh adalah datuknya sendiri, yaitu Pangeran Purbaya. Peristiwa ini terjadi pada pertengahan tahun 1670. Beberapa babad telah menuliskan peristiwa itu, yaitu Babad Tanah Jawi, Babad Momana, dan catatan Belanda .



Perbandingan Dengan Keadaan Pimpinan Indonesia Zaman Moden

Sukarno Dan Order Lama

Memiliki watak yang hampir sama, melaksanakan Poligami, tanpa memiliki persepsi yang sama dengan Rasulullah Saw, lebih sekularistik tentang agama / spiritualis, sehingga membuatkan lemahnya sokongan rakyat di akhir pemerintahan. Selain itu pernah terbuang dari pemerintahannya. Juga menghilangkan demokrasi yang sudah ada sebelumnya misalnya pada awalnya menganut Demokrasi Liberal namun beralih kepada Demokrasi Terpimpin, demikian juga Amangkurat yang awalnya Sultan Agung sudah membentuk Majelis Purumpara, yang merupakan dewan penasihat dari berbagai wilayah yang namun pada masa Amangkurat ditiadakan termasuk anggota Majelis yang sebenarnya adalah orang-orang tua dan salah satunya bapa Pangeran Trunojoyo.

Perbezaan lainnya ialah Bung Karno anti Barat, sedangkan Amangkurat I, menganggap Barat (VOC) sebagai tempat bersandar, sebagai akibat suatu ramalan yang mengatakan kalau Belanda itu yang akan melindungi keturunan Mataram. Strategi anti Barat dan Pro Barat adalah hal yang sama kerana kedua pemimpin ini kurang peka akan permasalahan rakyat jelata, jadi yang harus menanggung penderitaan dan kerugian adalah rakyat jelatanya.

Kelebihan Bung Karno dibanding Amangkurat adalah Bung Karno lebih terkehadapan dan terbuka jika diperbandingkan dengan Amangkurat, namun pada akhirnya munculnya gejala korupsi. Dan adanya konspirasi barat dalam kejatuhannya seperti dalam kejadian G30S / PKI adalah merupakan operasi CIA walaupun dibantah oleh Amerika, namun masyarakat lain di Indonesia dan Internasional sudah tahu ia sebagai operasi CIA.



Perbandingan Dengan Zaman Orde Baru

Memiliki kesamaan yang hampir sama, tidak visioner ditambah korupsi yang luar biasa hebatnya dibandingkan dengan Amangkurat, maka Orde Baru jauh lebih signifikan, sehingga negara ini kehilangan kekayaan sebab kekayaan itu telah berpindah tangan kepada individu tertentu. Selain dari pada itu kedua kerajaan ini awalnya berjaya namun saat akhir kekuasaan mereka tidak menyenangkan, hanya bezanya Orde Baru memiliki beberapa kelebihan untuk memajukan rakyatnya, walaupun kedua kerajaan dan upaya pemerintahan dicurahkan untuk mengamankan kekacauan yang berpunca dari perbuatan mereka sendiri.



Demikian juga terhadap hubungan dengan barat maka dapat dikatakan kalau Orde Baru dan Amangkurat sangatlah erat dengan pengaruh barat, hal ini dapat dilihat pada perlombongan Emas di Freeport Timika. Kita melihat bahwa bangsa Indonesia dipaksa untuk memberi konsesi kepada perusahaan Amerika dengan ancaman separatis Papua. Bila diperbandingkan dengan saat Amangkurat II kehilangan Priangan dan Cirebon, saat VOC membantu melawan Trunojoyo dan Pangeran Puger.



Daripada tulisan ini maka dengan jelas kita dapat lihat adanya kesinambungan tradisi korupsi dan kekejaman dalam pemerintahan pemimpin-pemimpin Indonesia bermula dengan Amangkurat hinggalah sekarang. Adakah fenomena ini suatu kebetulan atau adakah ianya suatu jinx atau sumpahan terhadap bangsa Indonesia dan suku jawa. Kita semua sedia maklum bahawa orang Melayu sering dikaitkan dengan kemalasan. Adakan dengan analisis yang dibuat ini kita dapat labelkan orang jawa sebagai rajin tetapi pendengki, kejam dan korup? Apa-apa pun sebenarnya tuduhan ini adalah tidak melampau kerana kita dapat membaca mengenainya di dalam babad-babad kuno mengenai orang jawa dan perwatakan mereka. Namun demikian bukan semua orang jawa bersifat sebegitu. Ada diantara mereka yang benar-benar baik sopan dan rajin serta mempunyai budi pekerti mulia. Mungkin kerana factor demografi dan geo-politik mereka di Pulau jawa menyebabkan mereka berperangai begitu kerana kebanyakan orang Jawa yang telah lama bermastautin di luar jawa semuanya baik-baik belaka ( macam Srikandi..:). Dengan penulisan artikel ini diharap para pembaca blog ini yang meminta saya untuk menulis mengenai suku jawa berpuas hati. Walaupun artikel ini ada berbaur negative sedikit namun ianya adalah semata-mata untuk pelajaran dan tiadanya unsur tokok tambah dalam penulisan ini selain daripada yang benar belaka berdasarkan sejarah yang telah tertulis. Sekian wallah hua’lam.






58 ulasan:

  1. Sesiapa pun yg duduk di rumah masing2 akan buat kepala masing2. Samalah seperti orang melayu, yang di tanah sendiri bermalas-malasan. Yang merantau rajin bekerja. Tapi bukan semua. kerana masing2 adalah manusia, lain2 kepala.

    BalasPadam
    Balasan
    1. Mayoriti iya, malas2 san dan melayu memang paling rasis di dunia

      Padam
  2. sejarah gelap indonesia..khusus org jawa..semua manusia sama..ada yg baik..ada yg buruk...mnta admin cerita pasal org minangkabau pulak..bole?satu puak nusantara..yang membina satu negeri di semenanjung..NEGERI SEMBILAN...bole tolong kupas...untuk pengetahuan aje..taat setia masih pada bumi malaysia....

    BalasPadam
    Balasan
    1. Orang minang...banyak je kat kampong baru. juai nasik. sbb orang kite smua nak jadik tokei sewakan peniagaan pd org minang, akhirnyer kg baru menjadi...kampung baru minang. hahahah. melawak jer...baru pi makan nasik sane smlm. keh2.

      Padam
  3. kerajaan mataram berazaskan BHENEKA TUNGGAL IKA sebenarnya amangkurat 1 tidak kejam..amangkurat membunuh 6000 orang karena mereka akan merongrong/memberontak/menghasut pejabat2 dgn berbagai cara2 kpd kerajaan mataram yang mana kerjaan mataram akan diganti dgn kerajaan islam dgn ulama2 dari giri kedaton..kalo jaman skrng mereka adalah bibit2 NII..

    BalasPadam
    Balasan
    1. goblok...orang VOC aj jd saksi kok...opo mungkin embah mu..itu pengabdi Amamkurat I ,? iyo Chuk...?!

      Padam
    2. @ tanpa nama, kau penyembah iblis2 amangkurat jawa ya,.....makan tai...loe , klo bukan karna duit Belanda VOC aj jijik sama kelakuan raja 2 jawa amangkurat, eeh elo malah muja2,,dapet ap loe? sok nuduh korban2(wanita2,anak2 dan ulama2) yg terbantai kekejaman amangkurat (TAI blepotan di mulutnya) merongrong segala,,,..makan tai sana

      Padam
    3. Amangkurat1 sebenarnya tdk kejam??,dasar etnis jawa..bnr2 tak gentle mengakui kekurangannya...
      klo emg nenek moyang lo ada yg "buruk" ya akui aja MAS...
      jelas2 sultan amangkurat emg klaim..

      Padam
  4. kerajaan islam itukan bagus pak...tapi kalo benar pon mereka pemberontak mengapa anak2 kecil dan wanita juga harus menjadi korban. adakah kerna bhineka tunggal ika maka sesiapa saja harus dibunuh dgn kejam jika tidak menurut perintah sultan? bagaimana sesebuah kerajaan itu ingin maju jika berantakan sesama sendiri, bukan orng luar shj yg dibunuhnya malah saudara sedarah sendiri juga dibunuh. adakah ini tidak kejam?? atau adakah bhineka tunggal ika menjadikan lesen atau tiket untuk melakukan kekejaman. yg jelasnya bhineka tunggal ika sejak dahulu hingga sekarang tidak membawa kemakmuran pada bangsa indonesia sebaliknya bnyk kekacauan yg berlaku dari mula tertubuhnya republik ini hingga saat ini

    BalasPadam
    Balasan
    1. betul mas, org2 macam tanpa nama 1 emang penyembah raja2 jawa....musrik

      Padam
  5. Kalau sebut soal jawa indonesia ni,banyak sangat cerita Negatif soal Mereka,salah satu peristiwa paling dikesali rakyat indonesia adalah peristiwa pembantaian beramai2 sultan2 sumatera dalam hanya waktu 1 Malam sahaja semasa peristiwa Revolusi Budaya oleh orang2 jawa..sekiranya orang2 jawa berniat mahu menghapuskan pemerintahan Monarki di indonesia..seharusnya Kraton jawa sudah musnah bersama2 kesultanan Melayu sumatera..tapi sebaliknya wilayah kesultanan jawa diberikan status "wilayah istimewa" dalam NKRI.. Dasar2 negara indonesia yang mengutamakan suku jawa menyebabkan RASISME antara suku2 Nusantara sangat Parah di indonesia..perkara yang sangat pelik bagi kita orang Malaysia kerana boleh berlaku bugis bantai jawa,Banjar kutuk minang,Melayu jambi pangkah Melayu Riau di indonesia...pelik2 mereka ni.

    Dan yang terakhir,pelik betul lah blog saudara Al-semantani ni.. heheheh

    BalasPadam
    Balasan
    1. bhineka ika tunggal ni zuriat jawa yogjakarta sndri yg kata pgaruh greek kuno ala-ala firaun.. freemason..oh ya,persamaan jawa dan klate tu memang ada.. antaranya payah bonar nak terima orang luar atau bgsa asing..belanda di jawa pun 'dijawakan'.. dkwah islam di pulau jawa pun sebnrnya susah.. yg banyak masuk Islam awal banyak dari ktrunan Mulya

      Padam
    2. zack: saya ada kawan orang Riau masa studi men dlu.. dalam i/c depa mana ada tertera melayu..yg ada Riau,Jambi,Palembang,etc.. cuma yg ngaku batak tu sebab susah nk masuk sklah zaman Belanda dlu.. depa kawin orang Batak atau ngaku batak sebab batak ramai kristian dan dibenar ke sekolah...

      Padam
  6. Saya nak komen soal orang minang indonesia,kebanyakkan mereka ini suku yang dikenali sebagai suku yang sangat handal berbisnes di indonesia.

    Tapi di indonesia,orang2 jawa selalu mengelar suku minang sebagai suku penakut dan licik..nak cerita sebab panjang pula nak kena taip..jadi Malas hehehehe.

    Dan orang2 minang indonesia pun sebenarnya mempunyai satu penyakit sama seperti orang2 jawa indonesia iaitu penyakit kesukuan..Menolak dikaitkan mempunyai kaitan berbau Melayu walaupun Buya Hamka(orang minang) terang2 mengatakan Minang itu Melayu.

    Sebenarnya ada sebab mengapa orang2 minang berpendirian begitu kerana orang2 Melayu sumatera sendiri di sumatera Malu digelar Melayu sampai ada diantara Mereka sanggup mengaku sebagai orang Batak dan jawa..Malah Nama Melayu sendiri sangat tidak popular di indon sampai orang palembang dan jambi hanya mengelar mereka sebagai org jambi atau palembang dan menghilangkan Melayu sebagai Nama Etniknya.

    Hal ini berkait rapat selepas peristiwa pembantaian sultan2 Melayu sumatera serta Momokkan orang2 jawa yang suka mengejek Melayu itu madsudnya dalam Bahasa jawa adalah pelarian alias pengecut.

    BalasPadam
    Balasan
    1. Anda korban dari org2 bahlul yah , pantesan otak lu macam taik, mana ada org2 Jawa iri sama org Minang, gua sendiri darah Minang lahir di Jakarta bos gua jawa , biasa aja ga bedain mana suku lain, kalau salah ya bilang aalah benar ya demikian, kalau anda benci jawa jngan pakai kata ayat suci mau membenci pakai ayat suci, sotoy ente

      Padam
  7. ooo macam tu perangai orang Jawa ye.. patut la orang Kelantan pun camtu..DNA pun ada persamaan.. hehehehehe

    BalasPadam
    Balasan
    1. perggghhhh!!!!!! teraso kawe nga ayat demo ni...nok cr baloh blako ni..ore bice pasa lain tibo2 mu maghi kuca pranga.

      Padam
    2. Kalau nak ikut,betul..orang jawa dan orang kelantan mempunyai banyak persamaan dari sikap dan perangai..hahha

      Orang kelantan sebenarnya adalah orang Jawa Tua,di pulau jawa adalah orang jawa muda.

      Padam
    3. lak demo...kawe woyak hok sungoti. dok eh, dok'ko sek kito bilo jupo luar ore lain kita dok tengok mano doh..pade samo kito ja. kalu bab gocoh nge kelahi, banding nge Melayu2 negeri lain de ko puok kito jaa.. hok buleh sikit2 puok2 Tranung..tu pun seq dio po kito jugok..ore pata timor blake..jenis keras dan gdebe..

      srupo nge ore jawo. seq kito jahil staro mono pun, kalu ore warok kita hormat smace.. seni budayo adat turun temurun tmasuk nge pate lare dok tingal mace..

      kito nok nipu mano, meme ore klate pah ko mekoh ore kenal sek kito ni kuak sikit puok2 de rasis samo Melayu..

      tapi hok tu la uniknyo kito..hehehe

      Padam
    4. Orang Kelantan bukan rasis tapi sebaliknya Assobiyah,di Malaysia orang2 kelantan lah paling terkenal dengan semangat kenegerian dia.

      By the way orang2 kelantan dan orang kedah adalah pemain utama peradaban dan kerajaan2 kuno di asia tenggara ini..Baik dari segi teknologi,budaya,dan governance.

      Dan saya sedang mencari sebab kenapa Kelantan dan Kedah mempunyai dialek tersendiri.

      Padam
    5. soalan yg baik tu zack. soalan yang sama pernah saya tujukan kepada seorang professor pensyarah saya semasa di menara gading dahulu. beliau sukar untuk menjawabnya malah ter gagap sebentar dan memberikan jawapan yang tidak memuaskan. kesimpulannya dia sendiri tidak tahu...tapi yg pasti dari kajian saya ada pengaruh mon-khmer dan champa disitu...:)

      Padam
    6. Teori saudara Al-semantani tu ada logiknya kalau dialek kelantan mempunyai pengaruh mon-khmer dan champa..Tapi bagaimana pula kedah?

      Seolah2 tamadun kedah dan kelantan adalah 2 tamadun berasingan..tak pernah berjumpa padahal relatif jarak adalah dekat dan saling bergendeng sepanjang perjalanan sejarah.

      Padam
    7. la, semua tempat ada dielek masing2. negori nya, peraknya etc.. malahan negeri berjiran Terengganu pun beza jauh dieleknya dengan Kelantan. cuma lengok je yg sama.

      Padam
    8. cer tny cik sri kot2 dia tahu.sebab dia kata kalo dialek kedah ni lenggoknya seakan2 org mon.kalo dialek kelantan aku rasa original dr negeri kelantan dan selatan thai.mgkn ada istilah2@perkataan yg terpengaruh dgn mon-khmer dan champa sms dlm penguasaan kerajaan srivijaya.

      Padam
    9. baso kelate dan kedah ado byk samo ngan baso minang la,mmg srupo la.tabiat x tau la sama ke tak.kalo ngan org N9 tabiat mmg xsama,bhsa jer lebih kurg..acu cek sini...
      http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Minangkabau

      Padam
    10. Persoalannya..kita yang menyerap bahasa mon-khmer atau mereka yang menyerap bahasa kita?sesungguhnya bahasa Melayu purba tidak sama dengan bahasa melayu pada hari ini.

      Unsur2 Agama Vedic sangat menghakis Bahasa Melayu purba kerana kegalakkan orang2 melayu ketika itu menggunakan bahasa sanskrit,hal yg sama berlaku setelah kita menganut agama islam..kita galak pula mencedok bahasa arab..selepas itu di era moden ni..kita galak pula mencedok bahasa omputih..Faktor2 Agama banyak membuatkan bahasa asli Melayu iaitu bahasa melayu kuno pupus.

      Kita selidik dialek kedah dan kelantan kerana mereka adalah penduduk asal semenanjung berbanding2 suku2 lain yg datang dari indonesia..saya sedang mencari Hujah untuk mengukuhkan teori Melayu berasal orang2 kedah dan kelantan.

      Padam
    11. persoalanyg bagus....kita bangsa melayu sama tua atau lebih tua dari mereka oleh sebb itu berkemungkinan mereka yang menyerap bahasa kita. malahan kisah asal usul orng khmer pon diambil dari orang melayu champa cthnya kisah po nagar atau mayang mengurai tuh. saya jumpa banyak perkataan bahasa melayu dlm bahasa khmer dan thai. mmng xboleh nak nafi lagi.

      yg lagi satu ni mengarut pulak saya rasa bila org kata ada kaitan banyak bahasa minang dengan bahasa kelantan dan kedah. mana mungkin.... sedangkan bahasa minang di malaysia pon berbeza dengan bahasa minang yg dituturkan di sumatera barat macam mana pulak bahasa minang nak pengaruhi bahasa lain. dia sendiri banyak terpengaruh bahasa melayu riau.

      contohny yg saya biasa dengar org minang sini cakap aden ekau tapi di seberang lain...org melayu jambi yg bnyk guna mcm tu. cth lain perkataan laut org negeri sini bilang lauit tapi org sana bilang luik. ah..bnyk lagi lah yg x sama kalau tengok senibina rumah org negeri sembilan pon x sama dgn di padang. sebb orng negeri punya rumah ada pengaruh melayu melaka dan bumbungnya tak terlalu melengkung mcm di seberang yg lebih mirip cam tanduk kerbau.

      malahan rumah minang di seberang xda bilik untuk laki, xda rumah dapur dan takda selang sebb ia bentuk rumah gadang yg hanya didiami oleh kaum perempuan. tapi rumah minang di sini ada rumah ibu, ada veranda, ada bilik, ada loteng ada rumah dapur ada selang dan pankin. kan ke lain tu. so org2 minang m'sia jgn nk bangga sangatlah korang asal dari padang sebab korang punya budaya dah banyak di MELAYUKAN...hehehe jgn marah...:)

      Padam
    12. Hahahaha,macam2 problem lah bro..orang jawa dgn kejawaan dia,orang bugis dengan kebugisan dia,orang banjar dengan kebanjaran dia,orang minang dgn kepadangannya,orang kedah dgn si siam nai nai dia,orang kelantan dgn kelatanese mereka. dasar payah bro! hihihih

      Padahal suku mereka lengkap sempurna disebabkan perkataan ini.. MELAYU.. Tanpa Melayu..kemanalah mereka suku2 kecil ni mau pergi? Sakralnya perkataan Melayu ini Bro.

      Orang Minang ni pun baru wujud kan bro? Di abad ke-14? betul?berdasarkan sejarah ranah minang kerajaan minangkabau ditubuhkan seorang Putera Melayu..tak ingat la plak detail sejarah minang.

      Bro,madsud bro perkataan2 Melayu yg dijumpai dalam bahasa thai dan khmer tu bahasa melayu kuno kah?

      Padam
    13. ..sebenarnya mana mana kerajaan dunia rata rata dua kali lima..pembunuh..kena bunuh..hancur..dihancurkan..liwat..dan diliwat..membangunkan peradaban..meruntuhkan peradaban lain..bijaksana..berpandangan jauh...bebal pun ia..sangat memuliakan keturunan..gasak bini orang pun ok ..makanya tidaklah tepat kalau sekadar mengatakan bahawa raja raja jawa itu rata rata kejam. kemudian pulak menasabkan keturunan wali songo sebagai penimbang tara...sejarah tinggal sejarah..yg menulis tetaplah bukan mereka yang menyaksikan...apa pun yo wes kono lah..angger wes gemblong yo gemblong jugak..

      Padam
    14. @ tanpa nama ; makan taee,,,loo sendiri sana @ tanpa nama, kau penyembah iblis2 amangkurat jawa ya,.....makan tai...loe , klo bukan karna duit Belanda VOC aj jijik sama kelakuan raja 2 jawa amangkurat, eeh elo malah muja2,,dapet ap loe? sok nuduh korban2(wanita2,anak2 dan ulama2) yg terbantai kekejaman amangkurat (TAI blepotan di mulutnya) merongrong segala,,,..makan tai sana

      Padam
  8. ..kulo boten ngertos kok ndok Siti :)

    BalasPadam
  9. Wong opo pun; Jowo, Banjar, Kelanten, Minang, Kedah, Terengganu, yo podo aye - kabeh arep karo tuntunane Allah SWT, dhalane kanjeng Nabi Muhammad SAW. Angger Islam sing dhadhi lanjaran, dhadhi dhalan, Insya Allah kabeh entek- entek'ane slamet diparengi Gusti Allah SWT....
    (wes suwi, wes jarang omong jowo, akeh wes kelalen, Jowo alus payah neh).

    - Jowo Sabak Bernam, Selangor, Malaysia.

    BalasPadam
  10. sama saja di kesultanan melayu melaka, tun mutahir seorang bendahara yg berkebolehan.....tp lebih mengutamakan kerabat sendiri memegang jawatan penting mgkn kerana kerabatnya mmg berkebolehan juga.....namun ramai yg tak puas hati dan mula memfitnah tun mutahir mengakibatkn beliau dihukum mati......bezanya, melayu melaka pantang menderhaka/kudeta terhadap sultan.....tp perpecahan dalaman itulah yg memudahkn portugis menakluk melaka sekaligus.....biarpun johor dan perak serta acheh muncul sbg kuasa kuat dan menekan portugis utk berkuasa hanya di melaka, tetapi sejarah telah tercatat yg melaka hancur di tangan portugis........

    BalasPadam
  11. Kurang bersetuju dengan tajuk pembahasan, lebih cenderung bersifat persukuan dan perkauman, kekejaman ,kezaliman dan ketidak adilan berlaku di dalam semua suku, bangsa dan tempat. Dan tidak tepat atau wajar, dengan mengambil kisah sejarah pada sesuatu peradaban lantas menghukum sesuatu secara mutlak dan keseluruhan, apakah kita tolak kebaikan yang ada di dalam sesuatu kaum? Bersetuju dengan beberapa komentar di atas yang dikira wajar, Peradaban sesuatu suku, pasti ada peperangan, penjarahan dan penjajahan dan setiap ketua, atau raja sesuatu suku pasti melakukan sumbang leweng atau kezaliman. Lihat saja di negara kita, jika disebut orang kelantan, mereka dilabel sebagai 'asabiyah' kuat dengan kesukuan, tidak kurang juga dengan negeri negeri yang lain, tetapi adakah wajar menghukum mereka semua keseluruhan bersikap demikian? Jawapannya tidak. Cuba kita lihat pembahasan ini secara lebih luas, siapakah yang lebih rakus menjarah harta dan pemilikan di negara kita? yang bukan seagama, sedarah atau serumpun. saya kira perkara itu lebih baik menjadi perhatian berbanding mengangkat dan menjatuhkan sesuatu suku yang seagama, serumpun dan sebahasa. Pembahasan yang kurang bermanfaat seperti ini membuka ruang kepada musuh musuh untuk memecah belahkan nikmat perpaduan yang kita kecapi. Yang membezakan kita adalah iman.
    Kulo nuwun pangapunten dumateng para kadhang sedhaya menawi wonten kelepatan lan kekhilafan..Mugi mugi Allah ta'ala maringi rahmat marang kita sedhaya..

    BalasPadam
  12. Orang yang punya blog ini merupakan orang yang paling munafik di dunia ini, di satu sisi mengagung-agungkan peninggalan jawa (nusantara,candi cetho,candi penataran dll) namun disis lain juga menjelek-jelekkan jawa
    Kalau kamu benci banget sama jawa jangan kamu gunakan kata NUSANTARA karena nusantara dibuat oleh orang jawa (majapahit) janagn kamu mmbahas candi penataran candi sukuh dan candi cheto karena candi candi tersebut merupakan peninggalan jawa (majapahit) .
    Apakah anda tidak pernah belajar sejarah ? Raden patah dari demak (jawa) pernah menolong malaka dari serangan portugis begitupun dengan ratu kalinyamat dari jepara (jawa) pernah mengirimkan pasukan untuk membantu malaka dari serangan portugis.
    Pepatah mengatakan : jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga

    BalasPadam
    Balasan
    1. kau penyembah iblis2 amangkurat jawa ya,.....makan tai...loe

      Padam
    2. Komen ga jelas hubungan apa melayu malaydgo bangsat

      Padam
  13. Comment paling KElakor dari zack 19 Julai 2012

    "Padahal suku mereka lengkap sempurna disebabkan perkataan ini.. MELAYU.. Tanpa Melayu..kemanalah mereka suku2 kecil ni mau pergi? Sakralnya perkataan Melayu ini Bro.

    Orang Minang ni pun baru wujud kan bro? Di abad ke-14? betul?berdasarkan sejarah ranah minang kerajaan minangkabau ditubuhkan seorang Putera Melayu..tak ingat la plak detail sejarah minang."

    ^__^ kelakor baca comment ramai dok kondem suku / bangsa orang lain.... macam diri sendiri suci murni....macam yg lahir kat malaysia nie ASLI sgt 100% darah melayu...MELAYU dikatakan BANGSA besar?..yg lain Jawa, Bugis, Banjar, Minang suku2 KECIL ko nie bingai ke apa zack"..tak belajar geografi dan sejarah ker....coba tanya org Jawa, Banjar Bugis or Minang dorang tue MELAYU ke bukan?....

    BalasPadam
    Balasan
    1. Ulasan ini telah dialihkan keluar oleh pengarang.

      Padam
  14. everything have the positive and the negative, and everyone have to see this from many perspective.. it's good to read your blog, but there's a fact that you forget, GOD is bigger than your arrogance :)

    BalasPadam
  15. Satu lagi hadiah para kaum kolonialis masa lalu di Nusantara.. devide et impera, agar saling suudzon dan menjelekkan..
    siapa yang senang?

    BalasPadam
  16. sukses ....kalau mau memecah belah suatu bangsa ya seperti ini caranya....

    BalasPadam
  17. Every nations/countries have its bright and dark part of their history. Even great empire in history like roman empire, mongol empire, han chinese empire, german's holly roman empire, Russian empire, and Japanese empire have their dark part in history because of prosecution, war, corruption, and various ethnic problems. No matter they feel about their history, they can denied it's part of their history, so instead of ashamed and change their text book about it, they embrace it as lesson for the future generation.

    BalasPadam
  18. Andai kata Beza pulau. Yang satu pulau pun merasakan sendiri Kearogansiannya.
    Tengok Sunda & Melayu-Betawi yang masih satu pulau, mereka tak nak di sebut jawa. Andai kata Sunda & Betawi, Cirebon Saje yang Disebut Sub etnik Jawa pon tak Nak di Sebut Jawa............
    Wahai budak jawa,nak berape banyak lagi lah korang mencari musuh...........
    - Mulai Dari Aceh
    -Melayu
    -Papua
    -Sunda
    ..............
    Kat indonesia di Musuhi,kat Malaysia pon di Musuhi...........

    BalasPadam
    Balasan
    1. Oh bodoh lu Malayu anjing, mana boleh saling klaim bodoh, org Jawa ya Jawa, sunda ya Sunda, Betawi, ya Betawi, mereka hidup di tanah jawa tidak berarti harus jd siku bodoh, melayu Malaysia anjing bodoh, lu ga tau Indonesia gausah urus Indonesia

      Padam
    2. Tidak takut di musuhi berapa orang pun ..!!

      Padam
  19. Inna akromakum 'indallohi atqokum, mau keturunan mana aja ya sama saja, yg penting itu ketakwaannya, jd jng merasa paling benar, innamal mu'minuna ikhwah, kita semua bersaudara yang seharusnya saling menyayangi.

    BalasPadam
  20. Biasalah ini pasti blog punya musuh bebuyutanya orang jawa siapa lagi kalo bukan padang bengkok mereka itu goblok goblok ,makanya iri sama ornag jawa yang pintar

    BalasPadam
  21. Jika orang jawa busuk kenapa nk tulung orang melayu di ajak sama" merdeka,
    Jika memang sekarang ni pemimimpin dari jawa sangat tidak memuaskan kenangapa tidak ada daerah dari lain yg mau jdi pemimpin bukan kah itu yg fi sebut pemalas maaf saya terpaksa ngomong pemalas karna saya sebagai wong jawa ngapak jawa sing paling tua aku kepengin ndeleng ana pemimpin melayu sing terkenal alim kon dadi pemimpin nng indonesia amin,

    BalasPadam
    Balasan
    1. Ga mampu bro, Krn pejabat dr Sumatra khusus melayu aja korupsi nomer 1 se-Indonesia kok jadi presiden

      Padam
  22. Tapi tetap saja yang bawa masuk penjajah ia lah sultan sultan melayu.

    BalasPadam
  23. Melayu Nusantara? Hahah, bangga amat sama Nusantara, Nusantara itu nama daerah jajahan Majapahit (jawa) ngomong2 yg punya blog ni sapa? Jngan membolak balik fakta, suku paling munafik itu melayu, terutama melayu makaysia, Melayu Indonesia malah sampah kebawa bawa lagi karena malaydog, apapun yg terjadi Malaka slalu di banyu dr kerajaan Jawa saat bahaya dr asing mengintai, tapi malaka sekarang malaydog malah lari, makanya melatu dlm BHS jawa artinya lari,

    BalasPadam
    Balasan
    1. Nama nya juga malingsial ya gitu ..😂😂

      Padam
    2. Eh suka2 aja sebut melayu malaysia. Suku melayu indonesia sendiri kok yang gak puas hati dengan lu. Siapa mataram, demak, mangkurat tu semua. Aku pun gak kenal. Tak ada dalam sejarah kami. Apa kamu ingat melayu itu semua asal dari riau. Melayu adalah masyarakat tertua di malaysia sudah ada sejak sebelum kota melaka. Lu urus aja suku2 indonesia lu. Jangan sibuk mau kaitkan dengan malaysia. Melayu di malaysia sudah ada sebelum majapahit.

      Tamadun sungai batu ➡️ langkasuka and pattani ➡️ gangga negara ➡️ pan pan ➡️ srivijaya gila kuasa menyerang ➡️ majapahit gila kuasa menyerang ➡️ kota melaka.

      Padam
  24. MALINGSIAL oh MALINGSIAL segitu bencinya kalian sama orang Jawa Karena gagal memelayukan orang Jawa , lalu kalian buat artikel provokasi dan artikel klaim klaik kalian seperti biasanya ...😂😂

    #malingsial_never_end
    #malingsial_negri_tiada_tamadun
    #malingsial_overproud_claim

    BalasPadam
    Balasan
    1. Biar aja bro melqyu mah suka kutuk orang jawa

      Padam
  25. Sudahlah, kita semua bersaudara, melayu, jawa, minang dan suku suku lain kita semua satu ras satu nenek moyang, biarlah sejarah kelam masa lalu bairlah berlalu, kita sebagai generasi penerus yang harus memperbaiki, saya orang jawa, secara pribadi berterimakasih telah diingatkan tentang sejarah leluhur kami, tidak ada manusia yang sempurna, di melayu pun saya rasa memiliki cerita kelam juga, sekarang bukan saatnya menggali luka lama, sekarang saatnya kita berjabat tangan dan bersatu sebagai sesama manusia Nusantara, bahkan manusia dunia, jika kita menghilangkan sifat ke "AKU" an dan merubahnya menjadi KITA, maka perselisihan dan konflik akan menjadi suatu yang mustahil terjadi,
    Salam persatuan...

    BalasPadam